Jumat, 16 Desember 2011

Sejarah Pati dan Juwana

JUWANA KOTA PESISIR


Juwana merupakan kota kecil bagian dari Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kota Pesisir di Pantai Utara Jawa ini merupakan daerah transit dengan mobilitas yang sangat tinggi. Juana menghubungkan kota Pati dan kota Rembang. Sebagai kota transit yang dilewati Jalan Pos Daendels Anyer - Panarukan, Juwana memiliki budaya khas pesisir yang kental dengan heterogenitasnya. Kota Juwana merupakan kota terbesar kedua di Kabupaten Pati setelah Pati. Di kota ini terkenal dengan industri kerajinan kuningan dan pembudidayaan bandeng. Sejarah Kota Juwana tak lepas dari sejarah berdirinya Kadipaten Pesantenan atau yang kemudian hari dikenal dengan nama Kabupaten Pati.


Sejarah Pati

Sejarah Kabupaten Pati berpangkal tolak dari beberapa gambar yang terdapat pada Lambang Daerah Kabupaten Pati yang sudah disahkan dalam Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1971 yaitu Gambar yang berupa: "keris rambut pinutung dan kuluk kanigara". Menurut cerita rakyat dari mulut ke mulut yang terdapat juga pada kitab Babat Pati dan kitab Babat lainnya dua pusaka yaitu "keris rambut pinutung dan kuluk kani" merupakan lambang kekuasan dan kekuatan yang juga merupakan simbul kesatuan dan persatuan.
Barangsiapa yang memiliki dua pusaka tersebut, akan mampu menguasai dan berkuasa memerintah di Pulau Jawa. Adapun yang memiliki dua pusaka tersebut adalah Raden Sukmayana penggede Majasemi andalan Kadipaten Carangsoka.

Kevakuman Pemerintahan di Pulau Jawa

Menjelang akhir abad ke XIII sekitar tahun 1292 Masehi di Pulau Jawa vakum penguasa pemerintahan yang berwibawa. Kerajaan Pajajaran mulai runtuh, Kerajaan Singasari surut, sedang Kerajaan Majapahit belum berdiri.
Di Pantai utara Pulau Jawa Tengah sekitar Gunung Muria bagian Timur muncul penguasa lokal yang mengangkat dirinya sebagai adipati, wilayah kekuasaannya disebut kadipaten.
Ada dua penguasa lokal di wilayah itu yaitu. 1. Penguasa Kadipaten Paranggaruda, Adipatinya bernama Yudhapati, wilayah kekuasaannya meliputi sungai Juwana ke selatan, sampai pegunungan Gamping Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Grobogan. Mempunyai putra bernama Raden Jasari. 2. Penguasa Kadipaten Carangsoka, Adipatinya bernama: Puspa Andungjaya, wilayah kekuasaannya meliputi utara sungai Juwana sampai pantai Utara Jawa Tengah bagian timur. Adipati Carangsoka mempunyai seorang putri bernama Rara Rayungwulan

Kadipaten Carangsoka dan Paranggaruda Berbesanan

Kedua Kadipaten tersebut hidup rukun dan damai, saling menghormati dan saling menghargai untuk melestarikan kerukunan dan memperkuat tali persaudaraan, Kedua adipati tersebut bersepakat untuk mengawinkan putra dan putrinya itu. Utusan Adipati Paranggaruda untuk meminang Rara Rayungwulan telah diterima, namun calon mempelai putri minta bebana agar pada saat pahargyan boja wiwaha daup (resepsi) dimeriahkan dengan pagelaran wayang dengan dalang kondang yang bernama "Sapanyana".
Untuk memenuhi bebana itu, Adipati Paranggaruda menugaskan penggede kemaguhan bernama Yuyurumpung agul-agul Paranggaruda. Sebelum melaksanakan tugasnya, lebih dulu Yuyurumpung berniat melumpuhkan kewibawaan Kadipaten Carangsoka dengan cara menguasai dua pusaka milik Sukmayana di Majasemi. Dengan bantuan uSondong Majerukn kedua pusaka itu dapat dicurinya namun sebelum dua pusaka itu diserahkan kepada Yuyurumpung, dapat direbut kembali oleh Sondong Makerti dari Wedari. Bahkan Sondong Majeruk tewas dalam perkelahian dengan Sondong Makerti. Dan Pusaka itu diserahkan kembali kepada Raden Sukmayana. Usaha Yuyurumpung untuk menguasai dan memiliki dua pusaka itu gagal.
Walaupun demikian Yuyurumpung tetap melanjutkan tugasnya untuk mencari Dalang Sapanyana agar perkawinan putra Adipati Paranggaruda tidak mangalami kegagalan (berhasil dengan baik).
Pada Malam pahargyan bojana wiwaha (resepsi) perkawinaan dapat diselenggarakan di Kadipaten Carangsoka dengan Pagelaran Wayang Kulit oleh Ki Dalang Sapanyana. Di luar dugaan pahargyan baru saja dimulai, tiba-tiba mempelai putri meninggalkan kursi pelaminan menuju ke panggung dan seterusnya melarikan diri bersama Dalang Sapanyana. Pahargyan perkawinan antara " Raden Jasari " dan " Rara Rayungwulan " gagal total.
Adipati Yudhapati merasa dipermalukan, emosi tak dapat dikendalikan lagi. Sekaligus menyatakan permusuhan terhadap Adipati Carangsoka. Dan peperangan tidak dapat dielakkan. Raden Sukmayana dari Kadipaten Carangsoka mempimpin prajurit Carangsoka, mengalami luka parah dan kemudian wafat. Raden Kembangjaya (adik kandung Raden Sukmayana) meneruskan peperangan. Dengan dibantu oleh Dalang Sapanyana, dan yang menggunakan kedua pusaka itu dapat menghancurkan prajurit Paranggaruda. Adipati Paranggaruda, Yudhapati dan putera lelakinya gugur dalam palagan membela kehormatan dan gengsinya.
Oleh Adipati Carangsoka, karena jasanya Raden Kembangjaya dikawinkan dengan Rara Rayungwulan kemudian diangkat menjadi pengganti Carangsoka. Sedang dalang Sapanyana diangkat menjadi patihnya dengan nama " Singasari ".

Kadipaten Pesantenan

Untuk mengatur pemerintahan yang semakin luas wilayahnya ke bagian selatan, Adipati Raden Kembangjaya memindahkan pusat pemerintahannya dari Carangsoka ke Desa Kemiri dengan mengganti nama " Kadipaten Pesantenan dengan gelar " Adipati Jayakusuma di Pesantenan.
Adipati Jayakusuma hanya mempunyai seorang putra tunggal yaitu " Raden Tambra ". Setelah ayahnya wafat, Raden Tambra diangkat menjadi Adipati Pesantenan, dengan gelar " Adipati Tambranegara ". Dalam menjalankan tugas pemerintahan Adipati Tambranegara bertindak arif dan bijaksana. Menjadi songsong agung yang sangat memperhatikan nasib rakyatnya, serta menjadi pengayom bagi hamba sahayanya. Kehidupan rakyatnya penuh dengan kerukunan, kedamaian, ketenangan dan kesejahteraannya semakin meningkat.

Kabupaten Pati

Untuk dapat mengembangkan pembangunan dan memajukan pemerintahan di wilayahnya Adipati Raden Tambranegara memindahkan pusat pemerintahan Kadipaten Pesantenan yang semula berada di desa Kemiri menuju ke arah barat yaitu, di desa Kaborongan, dan mengganti nama Kadipaten Pesantenan menjadi Kadipaten Pati.
Dalam prasasti Tuhannaru, yang diketemukan di desa Sidateka, wilayah Kabupaten Majakerta yang tersimpan di musium Trowulan. Prasasti itu terdapat pada delapan Lempengan Baja, dan bertuliskan huruf Jawa kuna. Pada lempengan yang keempat antara lain berbunyi bahwa : ..... Raja Majapahit, Raden Jayanegara menambah gelarnya dengan Abhiseka Wiralanda Gopala pada tanggal 13 Desember 1323 M. Dengan patihnya yang setia dan berani bernama Dyah Malayuda dengan gelar "Rakai", Pada saat pengumuman itu bersamaan dengan pisuwanan agung yang dihadiri dari Kadipaten pantai utara Jawa Tengah bagian Timur termasuk Raden Tambranegara berada di dalamnya.

Pati Bagian dari Majapahit

Raja Jayanegara dari Majapahit mengakui wilayah kekuasaan para Adipati itu dengan memberi status sebagai tanah predikan, dengan syarat bahwa para Adipati itu setiap tahun harus menyerahkan Upeti berupa bunga.
Bahwa Adipati Raden Tambranegara juga hadir dalam pisuwanan agung di Majapahit itu terdapat juga dalam Kitab Babad Pati, yang disusun oleh K.M. Sosrosumarto dan S.Dibyasudira, diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1980. Halaman 34, Pupuh Dandanggula pada : 12 yang lengkapnya berbunyi : ..... Tan alami pajajaran kendhih, keratonnya ing tanah Jawa angalih Majapahite, ingkang jumeneng ratu, Brawijaya ingkang kapih kalih, ya Jaka Pekik wasta, putra Jaka Suruh, Kyai Ageng Pathi nama, Raden Tambranegara sumewa maring Keraton Majalengka.
Artinya Tidak lama kemudian Kerajaan Pajajaran kalah, Kerajaan Tanah Jawa lalu pindah ke Majapahit, adapun yang menjadi rajanya adalah Brawijaya II, yaitu Jaka Pekik namanya, putranya Jaka Suruh. Pada waktu itu Kyai Ageng Pati, yang bernama Tambranegara menghadap ke Majalengka, yaitu Majapahit.
Berdasarkan hal tersebut, jelaslah bahwa Raden Tambranegara Adipati Pati turut serta hadir dalam pisowanan agung di Majapahit. Pisowanan agung yang dihadiri oleh Raden Tambranegara ke Majapahit pada tanggal 13 Desember 1323, maka diperkirakan bahwa pindahnya Kadipaten Pesantenan dari Desa Kemiri ke Desa Kaborongan dan menjadi Kabupaten Pati itu pada bulan Juli dan Agustus 1323 M (Masehi). Ada tiga tanggal yang baik pada bulan Juli dan Agustus 1323 yaitu : 3 Juli, 7 Agustus dan 14 Agustus 1323.

Hari Jadi Pati

Kemudian diadakan seminar pada tanggal 28 September 1993 di Pendopo Kabupaten Pati yang dihadiri oleh para perwakilan lapisan masyarakat Kabupaten Pati, para guru sejarah SMA se Kabupaten Pati, Konsultan, Dosen Fakultas Sastra dan Sejarah UNDIP Semarang, secara musyawarah dan sepakat memutuskan bahwa pada tanggal 7 Agustus 1323 sebagai hari kepindahan Kadipaten Pesantenan di Desa Kemiri ke Desa Kaborongan menjadi Kabupaten Pati.
Tanggai 7 Agustus 1323 sebagai HARI JADI KABUPATEN PATI telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor : 2/1994 tanggal 31 Mei 1994, sehingga menjadi momentum Hari Jadi Kabupaten Pati dengan surya sengkala " KRIDANE PANEMBAH GEBYARING BUMI " yang bermakna " Dengan bekerja keras dan penuh do'a kita gali Bumi Pati untuk meningkatkan kesejahteraan lahiriah dan batiniah ". Untuk itu maka setiap tanggal 7 Agustus 1323 yang ditetapkan dan diperingati sebagai "Hari Jadi Kabupaten Pati".


Geografi Juwana

Batas-batas kota Juwana:
Merupakan daerah pesisir dan dataran rendah dengan tanah berjenis aluvial dan red yelloy mediteran. Kota ini juga dilalui oleh sungai Juwana (disebut juga sungai Silugonggo) yang menjadi daerah aliran sungai waduk Kedungombo. Sungai terbesar di Kabupaten Pati ini tiap tahun mengakibatkan banjir termasuk di kota Juwana. Luas wilayah kecamatan Juwana adalah 5.593 ha (55,93 km²)

Demografi Juwana

Jumlah penduduk kecamatan Juwana sebanyak 87.484 jiwa (2006) yang terdiri atas 43.565 jiwa laki-laki dan 43.919 jiwa penduduk perempuan. Mayoritas penduduk kecamatan Juwana bermata pencarian sebagai petani, nelayan dan buruh.
Kecamatan ini mempunyai banyak lapangan kerja. Hal yang menjadi ciri khas kecamatan Juwana adalah usaha kerajinan logam kuningan yang sebagian besar terdapat di desa Growonglor dan sekitarnya, serta usaha tambak perikanan di desa Bajomulyo, Agungmulyo dan desa-desa sekitarnya. Dua perusahaan kuningan terbesar dari kota Juwana adalah Krisna & Sampurna.
Kota Juwana juga merupakan kota industri. Pabrik Rokok Djarum mempunyai cabang produksi di Kota Juwana, dan juga Pabrik Rokok Tapel Kuda, yang merupakan salah satu pabrik rokok tertua di Indonesia, basis produksi nya berada di kota Juwana. Selain Pabrik Rokok, kota Juwana juga memiliki pabrik minyak kacang.
Pelabuhan Juwana menjadi salah satu tulang punggung kekuatan perekonomian kecamatan Juwana. Pelabuhan ini menjadi salah satu pintu masuk kapal-kapal pengangkut kayu dari Kalimantan. Hasil tambak maupun tangkapan nelayan yang didapat antara lain: bandeng, udang, tongkol, kakap merah, kepiting, ikan pe, cumi, dan kerapu.

Desa/kelurahan di Juwana

Kecamatan Juwana terdiri atas 29 desa yang terdiri atas 87 Rukun Warga (RW) dan 362 Rukun Tetangga (RT). Desa-desa tersebut yaitu:

Pendidikan di Juwana

Kecamatan Juwana memilikibanyak lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Lembaga pendidikan itu antara lain:

Tokoh dari Juwana

Kwik Kian Gie adalah tokoh nasional kelahiran Juwana.

Sumber : Wikipedia

Bandeng Presto

Sekilas Bandeng Presto

Bandeng presto adalah makanan khas Indonesia yang berasal dari daerah Juwana Kab.Pati, Jawa Tengah. Makanan ini dibuat dari ikan bandeng (Chanos chanos) yang dibumbui dengan bawang putih, kunyit dan garam. Ikan bandeng ini kemudian dimasak pada alas daun pisang dengan cara presto. Presto adalah cara memasak dengan uap air yang bertekanan tinggi. Makanan yang dimasak dengan cara ini diletakkan dalam panci yang dapat dikunci dengan rapat. Air yang berada di dalam panci ini kemudian dipanaskan hingga mendidih. Uap air yang timbul akan memasak makanan yang berada di dalam panci ini. Karena ikan bandeng terkenal memiliki banyak duri, bandeng presto adalah makanan yang digemari karena dengan cara masak presto duri-duri ini menjadi sangat lunak.

Cara Membuat Bandeng Presto

Versi I
Sumber: Tabloid Nova
Bahan:
1/2 kg ikan bandeng, bersihkan
1 sdt ragi instan
50 gr serai, memarkan
5 lbr daun salam
500 ml air
BUMBU HALUS:
15 bh bawang merah
5 siung bawang putih
5 cm kunyit
3 cm jahe
8 btr kemiri sangrai
1 1/2 sdm garam
(echa: ketumbar, lengkuas)
BAHAN PELAPIS:
1 btr telur kocok lepas
¼ sdt garam
CARA MEMBUAT:
1. Tata serai dan daun salam di dasar panci presto. Lumuri ikan bandeng dengan setengah bagian bumbu halus dan ragi instant, diamkan selama 2 jam.
2. Tambahkan air dalam panci, tutup rapat, nyalakan api, masak sampai tombol panci naik, lalu kecilkan api, rebus selama 30 menit. Matikan apinya.
3. Setelah tombol panci turun, buka tutupnya, keluarkan ikan bandeng.
4. Celup ikan dalam campuran bahan pelapis, goreng dalam minyak panas hingga matang.
Untuk 3 potong.

Versi II
Sumber: Femmy Jaco
Bahan:
1 Ikan Bandeng ukuran sedang
Bawang putih 5 siung
Bawang merah 3 siung
Ketumbar 1/2 sdt
Kemiri 6 butir
Garam secukupnya
Kunyit 2 cm
Jahe 2 cm
Lengkuas 2 cm
Sereh 2 batang
Daun jeruk 3 lembar
Untuk di panci: daun jeruk, sereh, jahe dan lengkuas yang dimemarkan secukupnya.
Cara Membuat:
- Haluskan bumbu2 (kecuali sereh dan daun jeruk)
- Masukkan sebagian bumbu ke dalam bandeng yang telah dibelah.
- Letakkan bandeng di klakat yang berlubang2, susun bandeng dengan cara berselang-seling (kepala-ekor, ekor-kepala)
- Siapkan panci presto, isi dengan air, jangan melebihi klakat
- Masukkan daun jeruk, sereh, jahe dan lengkuas yang telah dimemarkan. Terakhir masukkan klakat yang berisi bandeng. Tutup alat presto.
- Presto bandeng kurang lebih 1 jam (kalau pakai panci ISA)


Batik Tulis

Batik: Pengertian & Macam Berdasarkan Cara Pembuatan

Batik adalah proses penulisan gambar atau ragam hias pada media apapun dengan menggunakan lilin batik (wax / malam) sebagai alat perintang warna. Pada pembuatan batik, lilin batik (malam) diaplikasikan pada kain untuk mencegah penyerapan warna pada saat proses pewarnaan. Definisi batik ini telah disepakati pada Konvensi Batik Internasional di Yogyakarta pada tahun 1997. Meskipun demikian, masyarakat awam mengenal batik sebagai kain yang memiliki corak dan motif yang khas. Dengan kata lain, orang awam mengenal batik sebagai motif, bukan sebagai teknik pembuatan kain.
Terdapat beberapa versi tentang asal kata batik. Dua versi yang paling terkenal adalah bahwa kata batik berasal dari bahasa proto-austronesia dan bahasa Jawa. Batik berasal dari bahasa proto-austronesia “becik” yang artinya membuat tato dan berasal dari bahasa Jawa yaitu “amba” atau menulis dan “titik”.
Batik Indonesia telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non-bendawi pada tanggal 2 Oktober 2009. Pengakuan UNESCO ini meliputi teknik, teknologi serta motif Batik Indonesia.
Berdasarkan cara pembuatannya, batik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1.  Batik tulis
Proses penggambaran lilin batik pada kain menggunakan canting.
2.  Batik cap
Proses penggambaran lilin batik pada kain menggunakan cap yang dibentuk sesuai dengan motif yang diinginkan.
3.  Batik kombinasi cap tulis
Proses penggambaran malam pada pada kain menggunakan canting dan cap.
Seiring dengan perkembangan teknologi tekstil dan kebutuhan akan adanya produksi massal, saat ini banyak beredar kain bermotif batik atau yang terkenal dengan nama batik print. Pembuatan batik print dilakukan dengan cara mencetak motif batik diatas kain yang kemudian disusul dengan pewarnaan sebagaimana proses sablon. Batik print jika mengacu pada pengertian batik secara umum jelas bukan merupakan batik karena pada proses pembuatannya tidak menggunakan metode rintang warna atau tidak mengaplikasikan lilin batik pada kain.
Pada perkembangan lebih lanjut, saat ini mulai dikenal suatu metode baru yang menghasilkan batik print malam. Batik print malam merupakan perpaduan antara sablon dan batik. Pada metode ini, materi yang dicetak ke atas kain bukan pasta sebagaimana pada teknik sablon tetapi berupa lilin batik. Selanjutnya kain tersebut mengalami proses pencelupan (pewarnaan) sebagaimana pada proses pembuatan batik tulis dan/atau batik cap. Jika ditinjau dari sisi definisi batik, maka batik print malam dapat dikategorikan sebagai batik sebagaimana batik tulis dan batik cap.


Cara Pembuatan Batik Tulis

Terdapat tiga cara pembuatan batik tulis yang umum dilakukan, yaitu pembuatan batik secara tradisional, secara kesikan dan secara pesisiran / Pekalongan.
A. Pembuatan Batik Tulis secara Tradisional
Proses pembuatan batik tulis secara tradisional hanya menggunakan pewarna biru indigo dan soga dengan melewati 7 tahapan pembuatan, yaitu:
  • Mbathik atau Nglowong, yaitu membuat pola pada kain dengan menempelkan malam menggunakan canthing tulis. Nglowong pada sebelah kain disebut juga “ngengreng” dan setelah selesai dilanjutkan dengan “nerusi” pada sebelah lainnya. Malam klowong yang digunakan pada proses ini tidak boleh bertekstur terlalu ulet agar nantinya mudah dikerok.
  • Nembok, yaitu menutup bagian-bagian pola yang akan dibiarkan berwarna putih menggunakan malam. Lapisan malam mini berfungsi sebagai tembok penahan zat pewarna agar jangan merembes ke bagian yang ditembok. Malam tembok harus memiliki tekstur kuat dan ulet.
  • Medel, yaitu mencelup kain yang telah diberi malam kedalam pewarna untuk memberikan warna dasar. Pada zaman dahulu, warna dasar ini adalah warna biru tua menggunakan bahan pewarna Indigo (bahasa jawanya adalah tom). Bahan pewarna ini tebilang sangat lambat untuk diserap oleh kain, sehingga harus dilakukan berulang kali.
  • Ngerok dan Nggirah, yaitu menghilangkan lilin dari bagian-bagian yang akan diberikan warna soga. Biasanya proses ini menggunakan alat yang dinamakan cawuk (semacam pisau tumpul).
  • Mbironi, yaitu menutup bagian-bagian yang akan tetap berwarna biru. Proses ini dilakukan pada kedua sisi kain.
  • Nyoga, yaitu mencelup kain kedalam pewarna soga. Sebagaimana Medel, proses ini jika menggunakan pewarna alam juga harus dilakukan secara berulang dan setiap kali selesai pencelupan maka harus dikeringkan di udara terbuka.
  • Nglorod, yaitu menghilangkan lilin batik menggunakan air mendidih.

B.  Pembuatan Batik Tulis secara Kesikan / Lorodan
Secara umum proses pembuatan batik tulis secara kesikan / lorodan adalah sama dengan proses pembuatan batik tulis secara tradisional, hanya saja berbeda pada langkah ke 4, yaitu proses menghilangkan lilin setelah mengalami pencelupan pertama. Pada pembuatan batik tulis secara kesikan / lorodan, penghilangan malam pertama itu dilakukan dengan proses nglorod sehingga menghasilkan apa yang disebut “kelengan”. Setelah menjadi “kelengan”, selanjutnya (langkah kelima) melewati proses penutupan bagian-bagian yang akan tetap berwarna biru yang dinamakan proses ngesik.
C.  Pembuatan Batik Tulis secara Pesisiran / Pekalongan
Sebagaimana kita ketahui, batik pesisiran / Pekalongan memiliki pewarnaan yang beraneka ragam. Proses pewarnaan dalam pembuatan batik tulis secara pesisiran / Pekalongan tidak seluruhnya dilakukan dengan cara pencelupan. Pewarnaan pada bagian tertentu pola dilakukan dengan menyapukan zat pewarna (nyolet), sehingga dapat dilakukan pewarnaan secara serentak dengan berbagai macam warna. Secara umum proses pembuatan batik tulis secara pesisiran / Pekalongan melewati 10 tahapan sebagai berikut:
  • Mbathik atau Nglowong
  • Nyolet, yaitu pemberian warna pada bagian-bagian tertentu pola dengan cara menyapukan zat pewarna pada bagian-bagian tersebut.
  • Nutup, yaitu menutup bagian yang telah dicolet menggunakan malam
  • Ndhasari, yaitu mencelup latar pola dengan zat pewarna yang dikehendaki
  • Menutup Dasaran, yaitu menutup bagian-bagian latar pola yang sudah diwarnai dengan malam agar tetap warnanya pada proses selanjutnya.
  • Medel
  • Nglorod, seperti pada proses pembuatan batik tulis secara kesikan / lorodan, proses ini menghasilkan “kelengan” tetapi perbedaannya adalah “kelengan” yang dihasilkan adalah “kelengan berawarna”
  • Nutup dan Granitan, yaitu menutup bagian-bagian yang telah diberi warna dan bagian yang akan dibiarkan tetap putih serta membuat titik-titik putih pada garis-garis diluar pola yang disebut dengan granit.
  • Nyoga
  • Nglorod 

    Sumber : Belanjabatik

Kecap

Kecap Manis : Pusaka Kuliner Nusantara

Oleh Bondan Winarno

Kecap sudah dikenal di Negeri Tiongkok sejak sekitar 2500-3000 tahun yang lalu. Aromanya yang harum dan citarasanya yang gurih membuat kecap diterima luas sebagai bumbu masak utama dalam budaya kuliner Asia. Kecap dianggap sebagai kondimen dan bumbu masak yang dapat meningkatkan gairah makan. Di Indonesia, kecap tersedia mulai dari penjaja makanan di kaki lima, hingga di meja restoran hotel berbintang. Dapatkah kita bayangkan sate, soto, tahu goreng, atau bubur ayam tanpa kecap?


Kecap diduga berasal dari bahasa Amoy koechiap atau ke-tsiap. Dalam dialek Kanton modern diucapkan sebagai gwaijap. Secara umum berarti kuah ikan atau saus ikan. Istilah ketchup di dalam bahasa Inggris pun diduga keras berasal dari koechiap karena dalam dialek Hanzi artinya saus terong kecil alias tomat.



Proses Pembuatan Kecap
Bahan utama kecap adalah kedelai. Kecap dapat dibuat dengan cara fermentasi kedelai atau hidrolisis asam. Namun, cara fermentasi merupakan cara yang paling populer. Hidrolisis berpotensi menimbulkan kerusakan gula dan asam amino, sehingga citarasanya kurang baik.


Kedelai dicuci dan direndam selama 12 jam di dalam air, kemudian direbus selama 4-5 jam sampai lunak. Setelah direbus, kedelai ditiriskan di atas tampah. Di masa lalu, kedelai yang ditiriskan ditutup dengan karung goni. Karena karungnya sudah sangat sering dipakai, maka tumbuh spora atau kapang yang berfungsi sebagai ragi. Sekarang, dalam skala industri, dipergunakan ragi yang lebih higienis.


Setelah dua minggu, kedelai terfermentasi diremas-remas agar terpisah dari kulitnya, kemudian dimasukkan ke dalam tong dari kayu atau plastik, dan dicampur dengan larutan garam. Campuran kedelai terfermentasi dan larutan garam ini dibiarkan selama dua minggu lagi - atau bisa juga lebih lama, tergantung pada kualitas yang diingini. Proses fermentasi inilah yang membuat kandungan zat gizi kedelai lebih mudah dan lebih cepat dicerna, sehingga bermanfaat bagi manusia.


Setelah cukup waktu, cairan disaring menjadi kecap asin - kadang-kadang juga ditambah sedikit gula dan rempah-rempah. Kecap asin dari kedelai adalah bentuk umum kecap di Asia.


Karena bahan utamanya adalah kedelai, kecap mengandung zat gizi - lemak, karbohidrat, vitamin, mineral - yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.



Sejarah Kecap Manis
Di Indonesia - khususnya di Jawa - populer satu jenis kecap yang rasanya manis dan konsistensinya kental.


Tidak tercatat secara persis bagaimana sejarah kelahiran kecap manis di Jawa. Tetapi, di dalam buku tulisan Sir Thomas Stamford Raffles berjudul The History of Java, sudah ada catatan tentang kedelai dan kecap. Bahkan, naskah klasik Serat Centhini pun menyebut adanya tempe yang dibuat dari kedelai. Artinya, kedelai, tempe, dan kecap sudah ada di Jawa pada abad ke-18. Diduga, pelaut dan peniaga dari Negeri Tiongkok yang mencari sirip hiu di perairan Indonesia juga memerkenalkan kedelai kepada petani di negeri kita.


Sayangnya, kultuurstelsel yang dijalankan Pemerintah Hindia-Belanda di masa lalu hanya berfokus pada tebu, karet, tembakau, teh, dan kopi. Kenyataan sejarah inilah yang mungkin membuat Indonesia hingga kini mengalami kekurangan pasokan kedelai.


Kecap manis adalah campuran dari kedelai fermentasi, larutan garam, dan gula merah atau gula jawa yang dibuat dari tetes kelapa. Selain gula jawa, ditambahkan juga berbagai rempah untuk meningkatkan kegurihan dan aromanya. Diduga, kecap manis pada awalnya dibuat oleh kaum Tionghoa untuk menyesuaikan dengan lidah Jawa yang menyukai masakan bernuansa manis.


Di Tangerang, dekat Jakarta, kaum Cina Benteng (sebutan bagi keturunan Tionghoa di kawasan ini, berwarna kulit agak gelap) memiliki tradisi pembuatan kecap manis yang khas dan dipertahankan hingga kini dengan sebutan "kecap benteng". Selain di Tangerang, di Jawa Tengah dan Jawa Timur pun masih banyak pabrik kecap yang dioperasikan keluarga Tionghoa secara turun-temurun.


Di kawasan Pecinan Jakarta, juga ada kecap manis merk Jembatan yang masih banyak diburu penggemar favoritnya. Merk ini masih dibuat dalam skala rumahan dan tidak ada jaminan akan berlangsung lama lagi. Beberapa pabrik kecap rumahan di Jawa Tengah dan Jawa Timur pun mulai menghentikan operasi.


Kecap manis dapat disimpulkan merupakan produk khas Indonesia - secara lebih khusus: Jawa. Di Negeri Tiongkok sendiri tidak ada kecap manis, begitu juga di negara-negara Asia lainnya. Di luar Jawa pun kecap manis tidak cukup populer. Di Makassar dan Manado, kecap manis disebut sebagai "kecap jawa".


Beberapa pabrik kecap juga membuatnya dari kedelai hitam. Kedelai hitam bukanlah elemen yang membuat warna cairan kecap lebih pekat. Kepekatan warna kecap diperoleh dari mutu gula merah yang dipakai.



Kecap di Malaysia
Pada dasarnya, semua kecap di Malaysia adalah "kicap masin" (kecap asin) yang secara turun-temurun diproduksi secara rumahan oleh orang-orang keturunan Tionghoa. Konsentrasi produksi "kicap masin" ini berlokasi di sekitar Kuala Lumpur, Ipoh, dan Perak.


Di Melaka, sebuah kota yang terkenal dengan masakan peranakan (fusion Tionghoa-Melayu), kecap manis pun tidak dikenal. Di semua dapur restoran peranakan hanya dapat dijumpai "kicap masin".


Sejak pertengahan 1970-an, ketika makin banyak buruh migran dari Indonesia bermukim di Malaysia, kecap manis mulai populer di negeri ini. Kecap ABC, misalnya, sangat banyak dicari dan tersedia di berbagai kedai di Malaysia.


Popularitas kecap manis di Malaysia menginspirasi Pemerintah Kerajaan Malaysia untuk mempromosikan produksi kecap manis di kalangan pengusaha bumiputra. Beberapa pengusaha bumiputra dibina oleh Pemerintah, bahkan dikirim ke Jepang untuk belajar teknik fermentasi dan ekstraksi kedelai. Bila dilihat dari hasil akhirnya, tampak nyata bahwa "kicap lemak manis" di Malaysia adalah tiruan dari kecap manis Indonesia.


Ada dua merk "kicap lemak manis" yang populer di Malaysia, yaitu Cap Kipas Udang buatan Habhal's di Johor bahru. Merk lain adalah Jalen yang juga dibuat di Johor Bahru. Kedua pabrik ini dimiliki pengusaha bumiputra dan baru berdiri pada pertengahan dasawarsa 1980-an. Di Kedah juga ada merk populer lain, Mudim. Selain disukai oleh orang Melayu, orang-orang keturunan India di Malaysia pun menyukai kecap manis.


Kesimpulan: Malaysia tidak punya sejarah kecap manis dan hanya meniru Indonesia dalam pembuatan kecap manis. Kecap manisnya kurang kental dan kurang hitam. Hanya dikonsumsi oleh orang Melayu. Pemasaran juga terbatas.




Berbagai Jenis Kecap

Pada umumnya, kita mengenal beberapa jenis kecap:
-    Kecap Asin
-    Kecap Manis
-    Kecap Jamur
-    Kecap Ikan (Fish Sauce)
-    Kecap Inggris (Worchestershire Sauce)
-    Kecap Jepang



Kecap Asin
Bahan dasarnya kedelai, diduga sudah berusia lebih dari 2500 tahun, pertama kali dibuat di Tiongkok. Kedelai dibubuhi garam, kemudian difermentasikan dengan proses peragian selama beberapa minggu. Proses ini menghasilkan cairan kecoklatan dengan aroma harum yang khas. Cairan inilah yang kemudian disaring menjadi kecap.


Tergantung proses penuaannya (aging), kecap asin yang dituakan berwarna lebih gelap dengan konsistensi lebih kental, dan aromanya lebih menyengat. Kecap ini disebut dark soy, cocok untuk jenis masakan slow cooking atau braising - seperti semur, ayam kecap, babi hong - karena lebih meresap. Sedangkan light soy cocok untuk tumis-tumisan dan masakan kukus.


Kecap asin merupakan bumbu masak penting di berbagai negara Asia.



Kecap Manis
Kecap manis dibuat kedelai (juga kedelai hitam) dan gula. Secara tradisional, yang dipakai kebanyakan adalah gula merah atau gula jawa, yaitu gula yang dibuat dari tetes kelapa. Kecap modern sekarang juga menggunakan gula pasir. Selain itu, pembuat kecap tradisional juga sering menggunakan berbagai bumbu untuk meningkatkan kelezatan kecap, seperti: pekak (star anise), kayu manis, cengkeh, dan lain-lain. Berbagai kecap murahan juga menggunakan molase (sisa proses refining gula putih) dan MSG. Kecap seperti ini dapat ditandai dari aromanya.



Kecap Jamur
Kecap asin berbahan dasar kedelai yang ditambah (infused) dengan ekstraksi jamur (mushroom flavored soy sauce). Di Singapura sering disebut sebagai saus hitam - terjemahan langsung dari dark soy - karena memang biasanya berwarna sangat kelam. Bahkan ada yang dipasarkan dengan label "superior dark". Kecap ini biasa dipakai sebagai kondimen ketika makan nasi liwet Tionghoa (sapo fan atau claypot rice).



Kecap Ikan
Sebetulnya merupakan istilah yang salah kaprah. Istilah yang benar adalah saus ikan (fish sauce). Ini adalah jenis kondimen yang paling populer di Thailand (disebut nam pla), Vietnam (disebut nuoc mam), Laos, Kamboja, Myanmar, dan juga Filipina. Orang Thai jarang menggunakan garam ketika memasak, tetapi selalu menggunakan saus ikan ini. Aromanya sangat kuat, tetapi setelah dimasak aromanya berubah menjadi harum.


Saus ikan dibuat dari ikan (ikan segar maupun ikan kering) yang difermentasikan. Juga dapat dibuat dari cumi-cumi, kerang, atau udang.



Kecap Inggris
Di masa lalu, cairan penyedap rasa ini disebut fish-pickle karena bahannya dari anchovies (ikan kecil difermentasi). Sejarah "penemuan" kecap inggris ini sangat beragam. Tetapi, sangat kuat dugaan bahwa penemuannya merupakan sebuah "kecelakaan" atau ketidaksengajaan ketika menemukan bumbu kari yang tersimpan lama dan tercampur dengan bahan-bahan lain. Di masa kolonial, banyak warga Inggris yang bermukim di India, dan menyukai bumbu kari. Kenyataannya, kecap inggris dibuat dari bahan yang sangat kaya, seperti: cuka, molase, gula jagung, cabe, lada hitam, asam jawa, bawang bombay, bawang merah, bawang putih, cengkeh, dan anchovies.


Kecap inggris cocok untuk jenis-jenis daging bakar. Kecap inggris bahkan juga dipakai dalam minuman Bloody Mary. Di Indonesia sekarang juga dibuat versi lokal kecap Inggris ini.



Kecap Jepang
Bahan dasarnya adalah gandum yang difermentasikan. Karena itu, muncul rasa manis dan aroma yang lebih lunak. Kecap Jepang cocok untuk memasak (sukiyaki, teppanyaki) maupun sebagai cocolan. Secara umum, kecap jepang disebut shoyu.
    Di Jepang juga dikenal berbagai jenis kecap lain yang pada dasarnya dibuat sebagai pemadan (matching, pairing) bagi jenis makanan tertentu, seperti:
-    Nama: kecap Jepang yang dituakan selama empat tahun dalam tong dari kayu. Aromanya lebih harum, dan rasanya lebih lembut. Cocok sebagai cocolan berbagai jenis seafood.
-    Tamari: kecap Jepang yang dibuat tanpa gandum. Warnanya lebih gelap, rasanya lebih manis.
-    Ponzu: campuran kecap Jepang dengan jeruk nipis. Cocok untuk cocolan daging bakar.


Koleksi Kecap Indonesia

Dalam rangka cita-cita pembentukan Museum Kuliner Indonesia, Bondan Winarno sejak beberapa lama telah mulai mengumpulkan kecap dari seluruh penjuru Indonesia. Hingga saat ini, koleksinya telah mencapai 113 botol kecap, seperti dapat dilihat dari senarai di bawah ini.
    Silakan menambahkan daftar merk kecap yang Anda ketahui (hanya yang belum terdapat di senarai ini).
    Terima kasih.

Kecap Manis
1.    Aneka Guna, Langsa, Aceh
2.    Panah Sinar Langkat, Binjai (kental)
3.    Panah Sinar Langkat, Binjai (encer
4.    Kacang Kuning, Medan
5.    Hati Angsa (gambar satu angsa), Medan (kental istimewa)
6.    Hati Angsa (gambar satu angsa), Medan (kental manis sedang)
7.    Hati Angsa (gambar satu angsa), Medan (encer)
8.    Sempurna, Medan
9.    Pohon Pinang (Prenjak), Tanjungpinang
10.    Petani Kelapa (encer), Tanjungpinang
11.    Rusa, Tanjungpinang
12.    Gadjah, Tanjungpinang
13.    Ikan Intan, Tanjungpandan, Belitung
14.    Mawar, Pangkalpinang, Bangka
15.    Rose, Pangkalpinang, Bangka
16.    Siong (gambar gajah), Sungailiat, Bangka
17.    Bulan, Palembang
18.    Banteng, Serang
19.    Benteng SH, Tangerang
20.    Benteng Istana, Tangerang
21.    ABC, Jakarta
22.    Hoki, Jakarta
23.    Soto Ayam (Heinz ABC), Jakarta
24.    Soto Ayam, (Heinz ABC), Pasuruan
25.    Nasional, Bekasi
26.    Cabe Gunung (Kecap Benteng), Bekasi
27.    Indofood, Cibitung
28.    AKU, Jababeka
29.    Bemo, Bogor
30.    Zebra, Bogor
31.    Bango, Subang
32.    Noni, Bandung
33.    Borobudur, Bandung
34.    Echo, Bandung
35.    Anggur, Bandung
36.    Udang (Kecap Jatiwangi), Bandung
37.    Raos Super, Bandung
38.    Kepala Sapi, Tasikmalaya
39.    Pribumi, Garut
40.    HD, Garut
41.    Rajawali, Purwokerto
42.    Damai, Purwokerto
43.    Ikan Hitam Djoe Hoa, Tegal
44.    Mirama, Semarang
45.    Piring Lombok, Semarang
46.    Buboss, Semarang
47.    Mollas, Semarang
48.    Suka Sari, Semarang
49.    Merkurie, Magelang
50.    Udang, PT Dunia Udang, Magelang
51.    Raja Udang, PT Raja Udang, Magelang
52.    Cangak, Temanggung
53.    Ikan Lele, Pati
54.    Kalkun, Magelang
55.    Bagong, PT Lombok Gandaria, Karanganyar
56.    Lombok Gandaria, Karanganyar, Solo
57.    Semar Gandaria, Solo
58.    Gentong, Juwana, Pati
59.    G, Juwana, Pati (satu pabrik dgn Gentong)
60.    Jeruk Pecel Tulen, Surabaya
61.    2 Ikan Loreng, Jombang
62.    Bawang, Magetan
63.    Sawi, Kediri
64.    Dua Burung, Kediri
65.    Orang Jual Sate, Probolinggo - label merah
66.    Orang Jual Sate, Probolinggo - label hijau
67.    Kedele, Probolinggo
68.    Bentoel, Banyuwangi
69.    Manalagi, Denpasar
70.    Meliwis, Singaraja
71.    Buah Kelapa, Sumenep
72.    Blimbing, Pamekasan
73.    Salak Bangkalan, Bangkalan
74.    Roda Mas, Banjarmasin
75.    Hasil Laut, Banjarmasin
76.    Lobak, Banjarmasin
77.    Sari Buah, Banjarmasin
78.    Sembilan-Sembilan, Banjarmasin (asin manis)



Kecap Manis Buatan Luar Negeri
1.    Kicap Lemak Manis Jalen, Skudai, Johor Bahru, Malaysia
2.    Kicap Lemak Manis Habhal's, Johor Bahru, Malaysia



Kecap Asin
1.    Hati Angsa (gambar dua angsa), Medan
2.    Pohon Pinang, Prenjak, Tanjungpinang
3.    Siong, Sungailiat
4.    ABC, Jakarta
5.    Cu Tung Hin, Jakarta
6.    AKU, Jababeka
7.    Patkwa, Pabrik Kecap Sam Yu, Sukabumi
8.    Djoe Hoa, Tegal
9.    Kupu, Semarang
10.    Timbangan, Solo
11.    No. 150, Pabrik Kecap Menjangan, Surabaya
12.    Kambing Dua, Singkawang
13.    Rusa Dua, Singkawang
14.    Hasil Laut, Banjarmasin
15.    Tulis Tong Gwan, Banjarmasin
16.    Sembilan-Sembilan, Banjarmasin
17.    Wortel, Banjarmasin



Lain-lain
1.    Sauce Inggris Sedap Wangi, Jakarta
2.    Saus Sari Tapai (angciu), Jakarta
3.    Saos Raja Rasa, Surabaya
4.    Eco '21 (sambal kecap), Purwokerto



Lain-lain Asing
1.    Mahsuri Kicap Pedas, Selangor, Malaysia
2.    Tiga Ayam, Kicap Pekat, Perak, Malaysia

Sumber : opensubscriber/bango-mania

Logam Kuningan



Kuningan adalah logam yang merupakan campuran dari tembaga dan seng. Tembaga merupakan komponen utama dari kuningan, dan kuningan biasanya diklasifikasikan sebagai paduan tembaga. Warna kuningan bervariasi dari coklat kemerahan gelap hingga ke cahaya kuning keperakan tergantung pada jumlah kadar seng. Seng lebih banyak mempengaruhi warna kuningan tersebut. Kuningan lebih kuat dan lebih keras daripada tembaga, tetapi tidak sekuat atau sekeras seperti baja. Kuningan sangat mudah untuk di bentuk ke dalam berbagai bentuk, sebuah konduktor panas yang baik, dan umumnya tahan terhadap korosi dari air garam. Karena sifat-sifat tersebut, kuningan kebanyakan digunakan untuk membuat pipa, tabung, sekrup, radiator, alat musik, aplikasi kapal laut, dan casing cartridge untuk senjata api.


Sejarah
Pengrajin logam kuno di daerah yang sekarang dikenal sebagai Syria atau Turki timur telah mengetahui bagaimana cara untuk mencairkan tembaga dengan timah untuk membuat logam yang disebut perunggu pada awal 3000 sebelum masehi. Kadang-kadang mereka juga membuat kuningan tanpa mereka sadari.
Pengrajin logam kuno di sekitar Laut Mediterania mampu membedakan bijih timah seng dari yang mengandung seng dan mulai mencampurkan dengan tembaga untuk membuat koin kuningan atau benda lainnya. Sebagian besar seng itu diturunkan dengan memanaskan mineral yang dikenal sebagai kalamin, yang berisi berbagai senyawa seng. Dimulai pada sekitar 300 A.D, industri kuningan berkembang di tempat yang sekarang di kenal sebagai Jerman dan Belanda.
Meskipun pengrajin logam kuno hanya bisa mengenali perbedaan antara bijih seng dan bijih timah, mereka masih tidak mengerti logam seng. Sampai pada tahun 1746 seorang ilmuwan Jerman bernama Andreas Sigismund Marggraf (1709-1782) memperkenalkan logam seng yang diidentifikasikan dan ditentukan sifat-sifatnya. Proses untuk menggabungkan logam tembaga dan seng untuk membuat kuningan telah dipatenkan di Inggris pada tahun 1781.
Penggunaan kuningan sebagai casing logam untuk senjata api pertama kali diperkenalkan pada tahun 1852. Berbagai macam logam dicoba, Hasilnya ternyata kuningan yang paling berhasil. Properti ini menyebabkan perkembangan pesat dalam industri senjata api otomatis.

Bahan Baku
Komponen utama kuningan adalah tembaga. Jumlah kandungan tembaga bervariasi antara 55% sampai dengan 95% menurut beratnya tergantung pada jenis kuningan dan tujuan penggunaan kuningan. Kuningan yang mengandung persentase tinggi tembaga terbuat dari tembaga yang dimurnikan dengan cara elektrik. Yang setidaknya menghasilkan kuningan murni 99,3% agar jumlah bahan lainnya bisa di minimalkan. Kuningan yang mengandung persentase rendah tembaga juga dapat dibuat dari tembaga yang dimurnikan dengan elektrik, namun lebih sering dibuat dari scrap tembaga. Ketika proses daur ulang terjadi, persentase tembaga dan bahan lainnya harus diketahui sehingga produsen dapat menyesuaikan jumlah bahan yang akan ditambahkan untuk mencapai komposisi kuningan yang diinginkan.
Komponen kedua dari kuningan adalah seng. Jumlah seng bervariasi antara 5% sampai dengan 40% menurut beratnya tergantung pada jenis kuningan
Kuningan dengan persentase seng yang lebih tinggi memiliki sifat lebih kuat dan lebih keras, tetapi juga lebih sulit untuk dibentuk, dan memiliki ketahanan yang kurang terhadap korosi. Seng yang digunakan untuk membuat kuningan bernilai komersial dikenal sebagai spelter.
Beberapa kuningan juga mengandung persentase kecil dari bahan lain untuk menghasilkan karakteristik tertentu, Hingga 3,8% menurut beratnya. Timbal dapat ditambahkan untuk meningkatkan ketahanan. Penambahan timah meningkatkan ketahanan terhadap korosi, Membuat kuningan lebih keras dan membuat struktur internal yang lebih kecil sehingga kuningan dapat dibentuk berulang dalam proses yang disebut penempaan. Arsenik dan antimony kadang-kadang ditambahkan ke dalam kuningan yang mengandung seng lebih dari 20% untuk menghambat korosi. Bahan lain yang dapat digunakan dalam jumlah yang sangat kecil yaitu mangan, silikon, dan fosfor.

Istilah Nama
Nama-nama tradisional untuk berbagai jenis kuningan biasanya tercermin dari warna atau bahan yang digunakan. Sebagai contoh: kuningan merah mengandung seng sebesar 15% dan memiliki warna kemerahan, sedangkan kuningan kuning mengandung seng kuningan sebesar 35% dan memiliki warna kekuningan. Kuningan Cartridge mengandung seng 30% dan digunakan untuk membuat kartrid untuk senjata api. kuningan Angkatan Laut mengandung seng 39,7% dan digunakan dalam berbagai aplikasi di kapal laut.

Akibatnya dari nama-nama yang beragam ini kadang-kadang membingungkan banyak orang sehingga terkadang ada jenis kuningan yang sama namun memiliki nama berbeda. Sehingga jenis kuningan di Amerika Serikat saat ini dimanajemen oleh Unified Sistem penomoran logam dan paduan agar tidak lagi membingungkan banyak orang dalam penamaan.

Jenis-Jenis Kuningan
  • Kuningan Admiralty, Mengandung 30% seng, dan 1% timah.
  • Kuningan Aich, Mengandung 60,66% tembaga, 36,58% seng, 1,02% timah, dan 1,74% besi. Dirancang untuk digunakan dalam pelayanan laut karena sifatnya yang tahan korosi, keras, dan tangguh.
  • Kuningan Alpha, Memiliki kandungan seng kurang dari 35%. Bekerja dengan baik pada suhu dingin.
  • Kuningan Alpha-beta (Muntz), sering juga disebut sebagai kuningan dupleks, mengandung 35-45% seng, Bekerja baik pada pada suhu panas.
  • Kuningan Aluminium, Mengandung aluminium yang menghasilkan sifat peningkatan ketahanan korosi.
  • Kuningan dr arsenikum, Berisi penambahan arsenik dan aluminium.
  • Kuningan Cartridge, mengandung 30% seng, memiliki sifat kerja yang baik pada suhu dingin.
  • Kuningan umum atau kuningan paku keling, mengandung 37% seng, murah dan standar sifat kerja baik pada suhu dingin.
  • Kuningan DZR atau dezincification, adalah kuningan dengan persentase kecil arsenik.
  • Kuningan Tinggi, mengandung 65% tembaga dan 35% seng, memiliki kekuatan tarik tinggi, banyak digunakan untuk pegas, sekrup, dan paku keling.
  • Kuningan Bertimbal.
  • Kuningan Bebas Timbal.
  • Kuningan Rendah, paduan tembaga-seng mengandung 20% seng, memiliki sifat warna keemasan.
  • Kuningan Mangan, kuningan yang digunakan dalam pembuatan koin dolar emas di Amerika Serikat. Mengandung 70% tembaga, 29% seng, dan 1,3% mangan.
  • Kuningan nikel, terdiri dari 70% tembaga, 24,5% seng, dan 5,5% nikel. digunakan untuk membuat koin mata uang Poundsterling.
  • Kuningan Angkatan Laut, mirip dengan kuningan admiralty, mengandung 40% seng dan 1% timah.
  • Kuningan Merah, mengandung 85% tembaga, 5% timah, 5% timbal, dan 5% seng.
  • Kuningan Tombac, mengandung 15% seng. Sering digunakan dalam aplikasi produk perhiasan.
  • Kuningan Tonval (Juga disebut dengan CW617N atau CZ122 atau OT58), paduan tembaga-timbal-seng.
  • Kuningan Putih, mengandung seng lebih dari 50%. Sifatnya sangat rapuh untuk penggunaan umum.
  • Kuningan Kuning, adalah istilah Amerika untuk kuningan yang mengandung 33% seng.

Proses Manufaktur Pembuatan Kuningan
Proses Manufaktur atau Proses Produksi yang digunakan untuk memproduksi kuningan melibatkan kombinasi bahan baku yang sesuai ke dalam logam cair yang diperbolehkan untuk memperkuat. Bentuk dan sifat dari logam ini kemudian diubah melalui serangkaian operasi dengan hati-hati, dikendalikan untuk menghasilkan kuningan yang diinginkan.
Kuningan tersedia dalam berbagai bentuk termasuk pelat, lembaran, strip, foil, batang, bar, kawat, dan billet tergantung pada aplikasi akhir. Perbedaan antara pelat, lembaran, strip, dan foil adalah ukuran keseluruhan dan ketebalan bahan. Plate bersifat besar, datar, potongan persegi panjang dari kuningan dengan ketebalan lebih besar dari sekitar 5 mm. Seperti sepotong kayu yang digunakan pada konstruksi bangunan. Lembar biasanya memiliki ukuran keseluruhan yang sama seperti piring tetapi tipis. Strip terbuat dari lembaran yang telah dipotong-potong menjadi panjang. Foil seperti strip, hanya jauh lebih tipis. Beberapa foil kuningan bisa setipis 0,013 mm.

Melting
  • Sejumlah bahan tembaga yang tepat sesuai takaran paduan ditimbang dan dipindahkan ke dalam tungku peleburan dalam suhu sekitar 1920° F (1050° C). Sejumlah seng yang sudah ditimbang agar sesuai paduan disiapkan, seng ditambahkan setelah tembaga mencair. Sekitar 50% dari total seng dapat ditambahkan untuk mengkompensasi seng yang menguap selama operasi peleburan antara tembaga dan seng. Jika ada bahan lain yang diperlukan untuk perumusan kuningan tertentu mereka juga dapat di tambahkan.
  • Logam cair paduan tembaga dan seng dituang ke dalam cetakan. Diperbolehkan untuk memperkuat ke dalam lembaran. Dalam beberapa operasi penuangan dilakukan terus-menerus untuk menghasilkan lembaran yang panjang.
  • Bila logam cair paduan tembaga dan seng sudah cukup dingin untuk dipindahkan, mereka dikeluarkan dari cetakan dan dipindah ke tempat penyimpanan.

Hot Rolling
  • Logam ditempatkan dalam tungku dan dipanaskan hingga mencapai suhu yang diinginkan. Suhu tergantung pada bentuk akhir dan sifat kuningan.
  • Logam yang dipanaskan tersebut kemudian di teruskan menuju mesin penggilingan.
  • kuningan, yang sekarang sudah dingin melewati mesin penggilingan yang disebut calo. Mesin ini akan memotong lapisan tipis dari permukaan luar kuningan untuk menghapus oksida yang mungkin telah terbentuk pada permukaan sebagai akibat dari paparan logam panas ke udara.

Anealling and Cold Rolling
  • Pada proses hot rolling kuningan kehilangan kemampuan untuk diperpanjang lebih lanjut. Sebelum kuningan dapat diperpanjang lebih lanjut, terlebih dahulu kuningan harus dipanaskan untuk meringankan kekerasan dan membuatnya lebih ulet. Proses ini disebut annealing. Suhu annealing berbeda-beda sesuai dengan komposisi kuningan dan properti yang diinginkan. Dalam metode tersebut, suasana di dalam tungku diisi dengan gas netral seperti nitrogen untuk mencegah kuningan bereaksi dengan oksigen dan membentuk oksida yang tidak diinginkan pada permukaannya.
  • Hasil dari proses sebelumnya kemudian melalui serangkaian rol lain untuk mengurangi ketebalan mereka menjadi sekitar 2,5 mm. Proses ini disebut rolling dingin karena suhu kuningan jauh lebih rendah dari suhu selama rolling panas. Rolling dingin mengakibatkan deformasi struktur internal dari kuningan, dan meningkatkan kekuatan dan kekerasan. Semakin ketebalan berkurang, semakin kuat kuningan yang tercipta.
  • Langkah 1 dan 2 dari anealling and cold rolling dapat diulangi berkali-kali untuk mencapai ketebalan kuningan yang diinginkan, kekuatan, dan derajat kekerasan.
  • Pada titik ini, proses diatas menghasilkan strip kuningan. Strip kuningan tersebut kemudian dapat diberi asam untuk membersihkannya.

Finish Rolling
  • Strip kuningan mungkin akan diberi rolling dingin akhir untuk mengencangkan toleransi pada ketebalan atau untuk menghasilkan permukaan akhir yang sangat halus. Mereka kemudian dipotong menurut ukuran, ditumpuk, dan dikirim ke rumah industri.
  • Strip kuningan juga mungkin akan diberi rolling akhir sebelum dipotong panjang, digulung, dikirim ke gudang, dan disimpan.

Kualitas Kontrol
Selama produksi, kuningan tunduk pada evaluasi konstan dan pengendalian material pada proses yang digunakan untuk membentuk kuningan tertentu. komposisi kimia bahan baku diperiksa dan disesuaikan sebelum mencair. Pemanasan dan pendinginan dan temperatur ditentukan dan dipantau. Ketebalan lembaran dan strip diukur pada setiap langkah. Akhirnya, sampel produk jadi diuji untuk kekerasan, kekuatan, dimensi, dan faktor lainnya untuk memastikan apakah mereka memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan.

Masa Depan
Kuningan memiliki kombinasi kekuatan, ketahanan terhadap korosi, dan formability yang akan terus membuat bahan ini berguna untuk banyak aplikasi produk di masa mendatang. Kuningan juga memiliki keuntungan atas bahan lain yaitu bahwa produk yang dibuat dari kuningan dapat didaur ulang atau digunakan kembali, bukannya dibuang. Ini akan membantu memastikan pasokan kuningan akan tetap ada terus-menerus selama bertahun-tahun di masa depan.


Sumber Referensi

Wikipedia , Kuningan, 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Kuningan_(logam). Diakses tanggal 28 Juli 2010
Wikipedia , Brass, 2009. http://en.wikipedia.org/wiki/Brass. Diakses tanggal 28 Juli 2010
MadeHow, How Brass Is Made , 2009 . http://www.madehow.com/Volume-6/Brass.html. Diakses tanggal 28 Juli 2010
Suprametalcraft, Proses Pembuatan Kerajinan Kuningan, 2010. : http://www.suprametalcraft.com/c5-Bahan-Baku-Finishing-Proses-Cara-Produksi.html. Diakses tanggal 28 Juli 2010.

Daftar Perusahaan, Toko dan Penjual Produk Khas Juwana

Daftar Perusahaan, Toko dan Penjual Produk Khas Juwana :


Kili-Kili Kuningan

Nama Kontak : Susanto
Alamat : Kebonsawahan Juwana Pati
Telpon : 085223810820
Website : www.tokojuwana.blogspot.com
Email : susanto.jkt@gmail.com
Produk : Swivel pancing, celak, guci tinta, special order (Kuningan)
Pasar Produk : Indonesia


PT Garudafood Putra Putri Jaya ( GPPJ )

Nama Kontak : Untung Rahardjo
Alamat : Jl. Raya Pati Juana Km 2,3 Pati - Pati
Telpon : 0295 -382716, 08001728977
Website : www.garudafood.com
Email : infoPR@garudafood.co.id
Produk : Makanan ringan dan minuman
Pasar Produk : Domestik dan Luar Negeri


KTM
Alamat : Growong Lor, Juwana, Pati - Pati
Telpon : 0295-474493
Produk : Baling-baling kapal dari bahan kuningan
Pasar Produk : Domestik


Citra Widi Mandiri

Nama Kontak : Prawidi
Alamat : Growong Lor, Juwana, Pati - Pati
Telpon : 0295-473654/473754, 08122844848 
Produk : Handle shape, burner, impeller, blade shape, dan manifold
Pasar Produk : Domestik


Sampurna

Nama Kontak : Pawiro Pasi, King Sukirno
Alamat : Jalan Kuningan No 5, Juwana - Pati
Telpon : 0295-471318, 472140
Website : www.sampurnakuningan.com
Email : sampurna_jwn@yahoo.com
Produk : Patung kuningan, Lampu robyong, handle, dll
Pasar Produk : Domestik dan Luar Negeri


Batik Bukhari (Batik Tjokro)

Nama Kontak : Tini Sukari, Nurbidawati
Alamat : Desa Juwana - Pati
Telpon : 0295-471660, 085210145235
Website : www.tjokrobatikbakaran.blogspot.com
Email : -
Produk : Batik Tulis warisan Majapahit


Pasar Produk : Domestik, Luar Negeri


Sampurna 2

Alamat : Jl. KH.Dewantara 55 Juwana - Pati
Telpon : 0295 - 471292, 471887
Website : www.sampurnadua.com
Email : info@sampurnadua.com
Produk : Candle holder, patung kuningan, dll
Pasar Produk : Domestik


Juwana Craft
Alamat : Jln.Nangka No 255 Growong Lor 07/III Juwana Pati - Pati
Telpon : 0295-5529090, 081392002233
Website : -
Email : -
Produk : Kuningan dan Batik
Pasar Produk : Domestik


Harto Brass Abadi
Nama Kontak : Harto
Alamat : Bakaran Kulon Rt.3/02 Juwana Kabupaten - Pati
Telpon : ( 0295 ) 471674, 471675
Website : -
Email : -
Produk : Door Handle, Candle Brass (Kuningan)
Pasar Produk : Internasional ( Singapore & Malaysia )


Krisna Brass Handicraft

Nama Kontak : Krisnawan Susanto, Riko Agus Susanto
Alamat : Jln. P. Diponegoro No.85 Juwana Kabupaten - Pati
Telpon : ( 0295 ) 471065, 471600
Website : 
Email : krisnabrass@gmail.com
Produk : Brass Craft (Kuningan)
Pasar Produk : Lokal, Internasional ( Japan, Netherland & Switzerland )


Batik Bakaran Bu Yahyu
Nama Kontak : Ibu Yahyu
Alamat : Bakaran Kulon Rt.01/Rw.1 Kecamatan Juwana Kab. - Pati
Telpon : 081390203867
Website : -
Email : -
Produk : Kain Batik & Sarung Batik
Pasar Produk : Lokal ( Jawa Tengah )


Samarinda Furniture
Nama Kontak : Samarinda
Alamat : Jln. Jakenan km.2 Juwana Kab. - Pati
Telpon : ( 0295 ) 472204, 4712203
Website : -
Email : -
Produk : Wooden Furniture
Pasar Produk : Internasional ( Europe )


Tarindo Kuningan
Kerajinan Logam Kuningan
Jl Kemasan 489,Juwana
Telp : 0295 471250

Kitta
Kerajinan Logam Kuningan
Jl Ki Hajar Dewantara 762,,Juwana
Telp : 0295 471305

Ajiroso
Kerajinan Logam Kuningan
Ds Growong Lor RT 006/03,,Juwana
Telp : 0295 471017

Sukar
Kerajinan Logam Kuningan 
Jl Flamboyan 595 RT 004/03,,Juwana
Telp : 0295 471323

Hosana
Kerajinan Logam Kuningan
Jl Anggrek 607 RT 003/04,,Juwana
Telp : 0295 471344

Sumedi 
Kerajinan Logam Kuningan
Jl Gajah 98,,Juwana
Telp : 0295 471363

Marsudi
Kerajinan Logam Kuningan
Ds Growong Lor RT 007/03,,Juwana
Telp : 0295 471869

Saridin
Kerajinan Logam Kuningan
Jl Ki Hajar Dewantara 49 RT 002/04,,Juwana
Telp : 0295 471293

Sutikno
Kerajinan Logam Kuningan 
Jl Melati RT 004/01,,Juwana
Telp : 0295 471245

UD. Yadi Karya
Kerajinan Logam Kuningan
Jl Ki Hajar Dewantoro 56,,Juwana
Telp : 0295 471307


UD. Sido Makmur
Kerajinan Logam Kuningan
Jl Mangkudipuro 120 RT 003/01,,Juwana
Telp : 0295 471636

Wartindo Brass
Kerajinan Logam Kuningan
Ds Growong Kidul RT 002/04,,Juwana
Telp : 0295 471944

Sinar Logam Brass
Kerajinan Logam Kuningan
Jl Raya Juwana-Jakenan Km 2,,Juwana
Telp : 0295 471308

Satria Indo Logam
Kerajinan Logam Kuningan
Jl Komodo 182,,Juwana
Telp : 0295 471312

Sri Lestari
Kerajinan Logam Kuningan 
Jl Komodo 211 RT 004/01,,Juwana
Telp : 0295 471338

Toko Aneka

Kontak : Hani Lamonou
Telpon  : (0295) 5523000, 08132587287
Kategori : Oleh oleh, Makanan Ringan, Bandeng Presto, Kecap Gentong
Alamat  : Jl. Panglima Sudirman 47 (Alun Alun Juwana)
website: http://www.kaskus.co.id/post/000000000000000231760263#post000000000000000231760263


Tiga Putra Food

Nama Kontak :Supriyono Wijaya
Alamat : Jl. Kepodang 267 Dukutalit Juwana Pati 59185
Telpon : 0295 - 471516, 22816893
Website : http://tigaputrabandeng.indonetwork.co.id, www.tigaputragroup.com
Produk : Bandeng Presto, Otak-otak & Tanpa Duri, klem, handle, brass chromed, dll
Pasar Produk : Lokal dan Nasional


UD. Aruna Indah
Nama Kontak : Anggoro Budi Pramono (Marketing)
Alamat : Juwana Pati 59185
Telpon : +6285643581149
Website : http://indonetwork.co.id/aruna-indah/
Produk : Bandeng Presto, Otak-otak & Tanpa Duri
Pasar Produk : Lokal dan Nasional


Batik Arimbi

Nama Kontak :
Alamat : Jln. Pajeksan 121 Juwana Pati
Telpon : 0295-472196, 08122806019, 08191400424
Website : www.arimbikoe.blogspot.com
Email :btkarimbi@yahoo.co.id
Produk : Batik Tulis
Pasar Produk : Domestik